https://jurnal.pekalongankota.go.id/index.php/litbang/issue/feedJURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN2024-12-30T10:43:16+00:00BAPPEDA Kota Pekalonganbappeda@pekalongankota.go.idOpen Journal SystemsJURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOTA PEKALONGANhttps://jurnal.pekalongankota.go.id/index.php/litbang/article/view/304Efektivitas Larvasida Alami Terhadap Nyamuk Culex Quinquefasciatus di Kota Pekalongan2024-12-06T02:26:31+00:00Dita Ayuningtiyas Tutifitriyani.nlulu@gmail.comNur Lu’lu Fitriyanifitriyani.nlulu@gmail.comKaroma Dara Juanitafitriyani.nlulu@gmail.comIntan Salsabilafitriyani.nlulu@gmail.comLailatul Adnifitriyani.nlulu@gmail.comReza Aini Zahrofitriyani.nlulu@gmail.comFathimah Fakarinafitriyani.nlulu@gmail.comWidia Irfianifitriyani.nlulu@gmail.comLabibah Fara Anindyafitriyani.nlulu@gmail.com<p>Filariasis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi nematoda yang menyebar melalui vektor nyamuk Culex quinquefasciatus. Kota Pekalongan merupakan salah satu dari sembilan kabupaten/kota endemis filariasis di Provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya pengendalian yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan, yaitu melalui penggunaan larvasida nabati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak larvasida nabati dari rimpang lengkuas, rimpang serai, daun sirih dan daun zodia. Penelitian ini menggunakan metode True Experiment. Sampel dalam penelitian ini adalah larva nyamuk Culex quinquefasciatus yang diambil secara acak. Ekstrak rimpang lengkuas, rimpang serai, dan daun sirih dibuat dengan variasi 1% dan 5% dengan volume 200 ml. Sedangkan ekstrak daun zodia dibuat dengan variasi 1% dengan volume 200 ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi pakan maka persentase kematian larva semakin tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zunita (2018), bahwa semakin pekat konsentrasi suatu larutan maka semakin banyak racun yang tertelan oleh larva sehingga tingkat kematian larva semakin tinggi.</p>2024-12-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGANhttps://jurnal.pekalongankota.go.id/index.php/litbang/article/view/333Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Rata – Rata Lama Sekolah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Banjar2024-12-10T01:38:57+00:00Ahmad Syairojiahmad.syairoji02@gmail.comRusdiana RusdianaRusdiana@iai-darussalam.az.idLola Malihahlolatasya@gmail.com<p>Faktor krusial dalam mengkarakterisasi kemajuan manusia adalah Indeks Kemajuan Manusia, yang didasarkan pada tiga dimensi utama: standar hidup, kesehatan, dan pendidikan. Tujuan akhir pembangunan seharusnya adalah untuk meningkatkan kondisi kehidupan, serta kesejahteraan dan kemakmuran penduduk. Karena itu, penting untuk mempertimbangkan sumber daya manusia yang saat ini ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan bagaimana IPM Kabupaten Banjar dipengaruhi oleh rata-rata tahun sekolah dan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari BPS Kabupaten Banjar untuk tahun 2014–2023 yang diolah menggunakan alat hitung perangkat lunak SPSS 26. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat analisis regresi linier berganda. Penelitian kepustakaan berfungsi sebagai metode pengumpulan data. Menurut hasil uji parsial, yang didasarkan pada perhitungan Koefisien Determinasi, variabel rata-rata lama sekolah adalah yang memengaruhi indeks pembangunan manusia, sedangkan hasil uji simultan menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan rata-rata lama sekolah secara bersama-sama memengaruhi indeks pembangunan manusia di Kabupaten Banjar. yang dicapai adalah 96,6% atau 0,966. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (pertumbuhan ekonomi dan rata-rata lama sekolah) dapat menjelaskan atau memiliki pengaruh terhadap 96,6% variabel dependen, yaitu indeks pembangunan manusia.</p>2024-12-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGANhttps://jurnal.pekalongankota.go.id/index.php/litbang/article/view/1016Pemetaan Sumber Daya Lokal Kota Pekalongan untuk Mendukung Kebutuhan Kawasan Industri Terpadu Batang2024-12-04T07:05:11+00:00Siti Afiani Musyarofahsiti.afiani.m@mail.ugm.ac.idAlva Edy Tontowialvaedytontowi@ugm.ac.id<p>Berdirinya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) membuka peluang ekonomi dengan menyerap tenaga kerja dan memenuhi kebutuhan berbasis sumber daya lokal. Kota Pekalongan yang berbatasan dengan KITB berpeluang memperoleh keuntungan finansial dan sosial, mengurangi ketimpangan pembangunan daerah, serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, Kota Pekalongan belum memiliki peta potensi sumber daya yang komprehensif sesuai kebutuhan KITB. Penelitian ini bertujuan untuk membangun peta potensi Sumber Daya Kota Pekalongan yang lebih komprehensif sesuai kebutuhan KITB. Analisis kualitatif deskriptif digunakan untuk menganalisis multiplier effect KITB dan pemetaan sosial untuk pemetaan sumber daya manusia sesuai kebutuhan KITB. Sementara itu, analisis kuantitatif dengan shift-share dan location quotient digunakan untuk analisis ekonominya. Terakhir, dilakukan analisis SWOT untuk mendeskripsikan strategi pengembangan potensi sumber daya lokal di Kota Pekalongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat (4) sektor unggulan dan potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak perekonomian di Kota Pekalongan, yaitu: (1) Penyediaan akomodasi dan makan minum; (2) Penyediaan air bersih; Pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang; (3) Konstruksi; dan (4) Pelayanan kesehatan dan kegiatan sosial. Berdasarkan hasil analisis dampak pengganda, terdapat 10 sektor usaha di Kota Pekalongan yang sangat erat kaitannya dengan kebutuhan KITB, seperti industri pengolahan, industri kreatif, penyediaan akomodasi serta makan minuman, dan lain-lain. Sebanyak 56,89% dari angkatan kerja yang menganggur terbuka di Kota Pekalongan berpeluang untuk diserap menjadi tenaga kerja di berbagai tenant industri KITB dan dengan keterampilan yang dimilikinya dan telah disesuaikan dengan kebutuhan di 18 perusahaan, yaitu: keterampilan menjahit/garmen, informatika, konstruksi, dan pengelasan. Selain itu, beberapa strategi yang diusulkan Pemerintah Kota Pekalongan untuk mengembangkan potensi sumber daya lokal.</p>2024-12-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGANhttps://jurnal.pekalongankota.go.id/index.php/litbang/article/view/779Strategi Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kota Pekalongan2024-12-13T15:06:48+00:00Tri Puji Astutiastuti.azzahra@gmail.com<p>Pada awal tahun 2024, Kota Pekalongan menerima data ATS dari Dapodik Kemendikbudristek RI sebanyak 1.739 ATS Lulus dan tidak melanjutkan sekolah/Putus Sekolah. Upaya penanganan ATS telah dilakukan sejak tahun 2021, khususnya pada tahun 2024, Kota Pekalongan menjadi salah satu lokus replikasi praktik baik penanganan ATS yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan UNICEF Perwakilan Jawa dan Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang perlu dilakukan Pemerintah Kota Pekalongan dalam penanganan ATS di Kota Pekalongan agar memperoleh hasil yang optimal. Dengan menggunakan data kuantitatif maupun kualitatif yang bersumber dari data primer dan sekunder, penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats) yaitu mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor internal maupun eksternal yang mendukung maupun yang tidak mendukung dalam penanganan ATS di Kota Pekalongan. Dari hasil pendataan (verifikasi lapangan) sampai dengan tanggal 31 Agustus 2024 diperoleh 5 (lima) kegiatan terbanyak ATS yaitu sebagai pekerja (53,52%), tidak melakukan kegiatan rutin (38,30%), bermain Handphone (3,56%), mengurus keluarga (1,89%), dan anak jalanan (1,14%). Berdasarkan aspek kausalitas, aspek sosial merupakan aspek yang paling dominan (33,46%), disusul oleh budaya (23,39%), ekonomi (20,67%), dan pelayanan (3,10%). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penanganan ATS perlu mendapatkan perhatian dan dukungan dari seluruh partisipan karena penanganan ATS bukan merupakan tanggung jawab satu Perangkat Daerah melainkan multistakeholder meliputi pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat. Strategi penanganan ATS dilakukan melalui: Penguatan dan pengembangan kebijakan dan regulasi daerah, Penguatan dan pengembangan kelembagaan atau organisasi, Penguatan pendataan dan pengembangan aplikasi, Peningkatan akses dan mutu layanan pendidikan yang merata, dan Penguatan literasi dan kapasitas masyarakat dan aparatur.</p>2024-12-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGANhttps://jurnal.pekalongankota.go.id/index.php/litbang/article/view/328Evaluasi Efektivitas Perencanaan Pusat-Daerah Terkait Pembangunan Bidang Lingkungan Hidup Berbasis Anggaran Dana Alokasi Khusus2024-11-11T02:42:08+00:00Andi Setyo Pambudiandisetyopambudi@gmail.com<p>Pembangunan berkelanjutan dengan fokus pada isu lingkungan hidup menjadi target pemerintah pusat maupun daerah. Perencanaan dan pendanaan isu ini idealnya memerlukan harmonisasi dan implementasi penyelarasan top-down dan bottom-up. Kelalaian dari sisi daerah sering menimbulkan berbagai kendala dalam implementasinya, yang tentunya menimbulkan inefisiensi. Alokasi dan penyaluran penganggaran melalui dana transfer khusus untuk isu lingkungan hidup menarik untuk dielaborasi dengan memperhatikan keberlanjutan kebijakan dan manfaat yang diharapkan. Analisis implementasi dukungan pendanaan pemerintah terhadap pembangunan prioritas nasional terkait sektor lingkungan hidup di daerah menarik untuk dielaborasi lebih dalam guna memberikan informasi tentang pengendalian strategis dan integrasi pembangunan ke depan. Elaborasi lebih lanjut ini sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi COVID-19 yang telah menjadi perhatian banyak pihak. Metode yang digunakan dalam analisis adalah pendekatan mixed method melalui telaah dokumen dan diskusi terbatas (FGD) dengan para pemangku kepentingan di tingkat pusat-daerah, serta melalui metode survei daring. Tinjauan dokumen meliputi seluruh dokumen perencanaan di tingkat pusat dan daerah untuk menjaring kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2021 Bidang Lingkungan Hidup, menganalisis penyaluran anggaran, dan menganalisis keselarasan perencanaan/pendanaan pusat-daerah dalam hal dokumen perencanaan. Metode Focus Group Discussion (FGD) dan kuesioner daring digunakan untuk menjaring permasalahan di lapangan. Hasil yang diharapkan dalam analisis berbasis evaluasi ini dapat memberikan rekomendasi sesuai dengan kondisi aktual di daerah sebagai pelaksana dana ini.</p>2024-12-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGANhttps://jurnal.pekalongankota.go.id/index.php/litbang/article/view/959Pola Spasial Aksesibilitas Fasilitas Publik Kota Pekalongan: Pendekatan Grid dan Machine Learning2024-12-05T02:41:40+00:00Yohanes Eki Apriliawanyohanes.apriliawan@bps.go.id<p>Penelitian ini menganalisis pola aksesibilitas infrastruktur di Kota Pekalongan menggunakan pendekatan berbasis grid dan metode pembelajaran mesin. Dengan mengintegrasikan data dari BPS, OpenStreetMap, dan ESRI 2023, penelitian ini menggunakan unit analisis grid 100m × 100m untuk mengukur aksesibilitas ke fasilitas publik seperti pendidikan, kesehatan, dan perdagangan. Analisis menggunakan tiga metode pengelompokan (K-Means, Bisecting K-Means, dan Agglomerative) mengidentifikasi tiga pola aksesibilitas yang khas. Klaster pertama (40,29%) menunjukkan aksesibilitas optimal dengan kepadatan jalan yang tinggi, terutama di pusat kota. Klaster kedua (31,64%) menunjukkan aksesibilitas sedang, mencirikan daerah transisi. Klaster ketiga (32,90%) menunjukkan aksesibilitas terendah, terutama di wilayah selatan dan pesisir. Pemodelan pembelajaran mesin menggunakan Catboost mencapai akurasi tertinggi dengan nilai logloss 0,0091, yang mengonfirmasi jarak ke fasilitas kesehatan dan komersial sebagai penentu utama aksesibilitas. Temuan ini memberikan landasan empiris untuk pengembangan infrastruktur yang lebih terarah, dengan rekomendasi kebijakan yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing klaster. Metodologi yang dikembangkan menawarkan pendekatan baru untuk analisis aksesibilitas perkotaan yang dapat direplikasi di kota-kota lain dengan karakteristik serupa.</p>2024-12-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN