Abstract

Lansia merupakan kelompok yang rentan terhadap gangguan psikososial dan kehilangan makna hidup
akibat proses menua (degeratif). Perasaan bosan merupakan gejala munculnya kevakuman eksistensi
atau fungsi eksistensi (Frankl, 2006). Frustasi eksistensial merupakan sebuah kondisi ketika seseorang
merasa kehilangan makna dalam hidupnya. Frankl menyatakan bahwa belum terpenuhinya makna
dalam hidup akan menimbulkan penghayatan hidup tanpa makna (meaningless), hampa, gersang, tidak
memiliki tujuan hidup, merasa bosan, tidak berarti, dan apatis (dalam Bastaman 2007:80). Logoterapi
merupakan salah satu psikoterapi yaitu sebuah metode yang membantu individu dalam pencarian
kebermaknaan hidup. Aktivitas spiritual merupakan salah satu bentuk aktivitas yang mencakup nilainilai yang melandasi kehidupan manusia seutuhnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis
pengaruh logoterapi dan aktivitas spiritual terhadap peningkatan makna hidup pada lansia. Jenis
penelitian ini adalah quasi eksperimental Pretest-postest Control Group Disign. Rerata peningkatan
makna hidup lansia sebelum perlakuan sebesar 3,53 dan setelah perlakuan menjadi 16,53 dengan ?
value: 0,00<0,05). Rerata kelompok perlakuan yang mendapat intervensi logoterapi dan aktivitas
spiritual lebih besar (13,00) dibanding dengan kelompok kontrol (11,20) yang hanya mendapat
perlakuan logoterapi dengan ? value: 0,00<0,05). Ada pengaruh signifikan terhadap perubahan makna
hidup pada kelompok perlakuan yang mendapatkan logoterapi (? value 0,00<0,05), ada pengaruh
signifikan terhadap perubahan makna hidup pada kelompok kontrol yang mendapatkan logoterapi dan
aktivitass spiritual (? value 0,00<0,05), Logoterapi dan aktivitas spiritual pada kelompok perlakuan
lebih efektif pengaruhnya terhadap peningkatan makna hidup lansia dibanding pada kelompok kontrol
yang hanya mendapatkan logoterapi saja (? value : 0,00).
Kata Kunci: Logoterapi, Aktivitas spiritual, Makna hidup lansia