URGENSI PENERAPAN MUATAN LOKAL BATIK PADA SISWA TUNA RUNGU WICARA

URGENSI PENERAPAN MUATAN LOKAL BATIK PADA SISWA TUNA RUNGU WICARA

Authors

  • Inayatul Ulya

Abstract

SMALB PRI Pekalongan (Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Persatuan Rakyat Indonesia)
menerapkan muatan lokal Bahasa Jawa pada siswa tuna rungu wicara. Sebagaimana diketahui bahwa
Siswa tuna rungu wicara mempunyai keterbatasan dalam mendengar dan berkomunikasi, sehingga
perlu diteliti apakah penerapan muatan lokal tersebut sesuai untuk mereka. Penelitian ini bertujuan
untuk: 1) mengidentifikasi permasalahan-permasalahan pada penerapan muatan lokal Bahasa Jawa
pada siswa Tuna Rungu Wicara, 2) mendeskripsikan urgensi penerapan muatan lokal Batik pada siswa
Tuna rungu wicara. Peneliti menggunakan desain deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara dan memberikan angket kepada kepala sekolah, guru muatan lokal Bahasa Jawa,
dan siswa tuna rungu wicara. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) guru muatan lokal Bahasa Jawa
menghadapi permasalahan dalam proses belajar mengajar dikerenakan tidak tersedianya buku muatan
Lokal Bahasa Jawa yang dibuat khusus untuk anak tuna rungu wicara. Selain itu, keterbatasan
pendengaran dan tidak mampu berbicara menjadikan siswa sangat terbatas untuk menggunakan kosa
kata Bahasa Jawa, 2) muatan Lokal Batik sangat penting untuk diterapkan dengan pertimbangan
bahwa lokasi sekolah berada di Kota Pekalongan dengan batik sebagai salah satu kearifan lokal. Selain
itu, keterampilan siswa tuna rungu wicara perlu untuk dikembangkan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa penerapan muatan Bahasa Jawa kurang tepat diberikan kepada siswa tunarungu
wicara, sedangkan muatan lokal batik dapat dijadikan salah satu pilihan untuk diterapkan. Dengan
diterapkannya muatan lokal batik, diharapkan pada saat siswa lulus, mereka memiliki ketrampilan
membatik dan dapat dijadikan sumber perekonomian mereka. Tentunya penerapan muatan lokal batik
perlu adanya dukungan dari pemerintah kota Pekalongan dengan disedikannya fasilitas berupa ruang
workshop batik dan peralatan proses pembuatan batik serta galeri batik untuk memasarkan batik hasil
buatan mereka.

Kata Kunci: Urgensi, Batik, Muatan lokal