TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV / AIDS DI KOTA PEKALONGAN

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV / AIDS DI KOTA PEKALONGAN

Authors

  • Dwi Edi Wibowo
  • Saeful Marom

Abstract

Masa remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak dengan masa dewasa. Lazimnya masa
remaja dimulai saat anak secara seksual menjadi matang dan berakhir saat mencapai usia matang tersebut. Masa
remaja ini terjadi beberapa perubahan atau perkembangan yang terjadi antara lain perkembangan fisik,
perkembangan emosional dan perkembangan seksual. Dengan adanya perkembangan seksual,keingintahuan
remaja tentang seks menjadi lebih besar dan dorongan seks pun meningkat (Hurlock, 1999). Maraknya seks
bebas di Kota Semarang, harus diwaspadai oleh para remaja yang tinggal di wilayah tersebut. Pasalnya, bila
tidak berhati-hati mereka bisa tertular salah satu virus mematikan HIV/AIDS.Berdasarkan data dari Perkumpulan
Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), saat ini ada sebanyak 4.472 orang yang telah terinfeksi virus HIV/AIDS,
permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang HIV / AIDS di
Kota Pekalongan?”. Tujuan penelitian adalah adalah mengetahui tingkat pemahaman remaja tentang
pengetahuan HIV/AIDS , mengetahui sumber informasi remaja tentang HIV/AIDS, mengetahui tingkat
pemahaman remaja tentang sikap terhadap HIV/AIDS ,mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang perilaku
yang beresiko tertular HIV/AIDS . Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, yaitu pengumpulan
data meliputi data primer dan data sekunder. Dalam pengambilan data primer ini, peneliti melakukan wawancara
terstruktur dengan menggunakan questionaire, dengan pemilihan sampel menggunakan metode random
sampling. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menggunakan data – data yang telah ada sebelumnya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru BK di SMA/MA/SMK dikota Pekalongan
menyatakan bahwa siswa banyak menampakkan kebebasan mandiri pada kelas XI (usia antara 16-18 tahun)
disebabkan pada jenajang kelas XI mereka merasa bebas karena mereka mempunyai yunior yaitu kelas X dan
akan kembali stabil lagi ketika kelas XII karena siswa sudah konsentrasi untuk menghadapi U jian Akhir
Nasional. Berdasarkan masukan dari Guru BK di SMA/MA/SMK maka peneliti mengambil sampel kelas XI di
SMA/SMK/MA di Kota Pekalongan. Selanjutnya untuk dikarenakan hasil wawancara dengan Guru BK di
Sekolah dengan beberapa pertanyaan mengenai masalah kenakalan siswa jawaban semuanya hampir sama
bahkan bisa dikatakan sama sehingga jadi tim peneliti menyimpulkan bahwa keadaan siswa SMA/SMK/MA
bisa dikatakan sama sehingga untuk menjaga persebaran responden dan dapat mewakili dari tiap bagian kota
pekalongan peneliti mendata sekolah di tiap bagian Kota Pekalongan dan memilih secara acak sekolah tersebut
sehingga pada akhirnya diperoleh sampelnya adalah :MAN 2 Kota Pekalongan mewakili Kota Pekalongan
Bagian Barat,SMK Gatra Praja mewakili Kota Pekalongan Bagian Utara,SMA Hasyim Asy’ari mewakili Kota
Pekalongan Bagian Timur,SMA N 4 Kota pekalongan mewakili Kota Pekalongan Bagian Selatan. Kesimpulan
Tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/ AIDS di Kota Pekalongan adalah cukup sebesar ( 56,73% ). Saran
terhadap stakeholder terkait dengan hasil penelitian, Stakeholder terkait dapat meningkatkan sosialisasi terhadap
remaja tentang pengetahuan HIV / AIDS agar tingkat pengetahuan remaja menjadi naik, adanya koordinasi
antar instansi dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat, memberikan sosialisasi kepada seluruh lapisan
masyarakat agar info yang diberikan tersebar luas ,menambah jenis media info yang digunakan untuk sosialisasi
HIV/AIDS.

Kata Kunci : Pengetahuan , Remaja , HIV / AIDS