Abstract

Pekalongan terletak di pesisir utara-tengah dan memiliki angkatan tenaga kerja sebanyak 95.581 orang.
Penduduk usia produktif umumnya merupakan angkatan kerja yang membutuhkan lapangan pekerjaan.
Pekalongan yang terkenal sebagai kota batik memiliki 21.979 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Hal ini cukup membantu penduduk usia produktif untuk terserap di sektor informal.
Pekerja baik di sektor formal maupun nonformal mendapatkan gaji atau upah atau penghasilan dan tunjangan jaminan sosial.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat partisipasi pekerja informal di Pekalongan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik analisis triangulasi.
Data penelitian disajikan secara deskriptif.
Peneliti menemukan bahwa kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan oleh pekerja sektor informal di Pekalongan masih rendah
karena kurangnya sosialisasi yang diberikan, ketidaktahuan tentang tata cara pendaftaran kepesertaan BPJS dan
dirasakan tingginya biaya iuran jaminan sosial oleh sebagian besar pekerja informal.