Model Pembelajaran Jarak Jauh Di Tingkat SD, SMP, SMA, Dan Perguruan Tinggi Di Kota Pekalongan Selama Pandemi Covid-19

Model Pembelajaran Jarak Jauh Di Tingkat SD, SMP, SMA, Dan Perguruan Tinggi Di Kota Pekalongan Selama Pandemi Covid-19

Authors

  • Dwi Agustina

Abstract

Penerapan pembelajaran jarak jauh di sekolah dan lembaga pendidikan di Kota Pekalongan terjadi secara mendadak akibat pandemi covid-19. Dengan penerapan pembelajaran jarak jauh yang tiba-tiba ini, belum ada informasi tentang bagaimana guru di berbagai lingkungan pendidikan benar-benar menerapkannya dan dengan demikian model pembelajaran jarak jauh yang diterapkan tidak diketahui. Belum ada informasi tentang efektivitas dan tantangan pembelajaran jarak jauh. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian dengan metode campuran melalui survei dan wawancara untuk mengungkap informasi tersebut. Responden adalah 179 guru SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Temuan menunjukkan bahwa sebagian besar guru merasakan efektivitas pembelajaran jarak jauh. Namun, model pembelajaran jarak jauh bervariasi karena guru di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama menggunakan model yang lebih asinkron sedangkan guru di sekolah menengah atas dan universitas menggunakan model yang lebih sinkron. Menariknya, platform dan aplikasi yang paling sering digunakan adalah Google Classroom dan WhatsApp karena kemudahan dan keakrabannya. Selanjutnya, kurangnya minat dan kemandirian siswa dalam belajar dipandang sebagai masalah utama dalam pembelajaran jarak jauh. Beberapa permasalahan lain juga ditemukan yang membuat pembelajaran jarak jauh cukup bermasalah di Kota Pekalongan.


Kata kunci: Pembelajaran jarak jauh, model, pandemi, studi metode campuran