Hubungan Faktor Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-59 Bulan di Kota Pekalongan Tahun 2023

Hubungan Faktor Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-59 Bulan di Kota Pekalongan Tahun 2023

Authors

  • Ari Yuniastuti
  • Isti Hidayah
  • R. Susanti
  • Suryo Pratikwo

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh rendahnya asupan makanan bergizi, buruknya sanitasi, dan riwayat infeksi penyakit yang berkepanjangan. Salah satu faktor tidak langsung penyebab stunting adalah air, sanitasi dan kebersihan (WASH). Pekalongan sebagai kota batik, tidak menutup kemungkinan limbah industri batik yang mengandung logam berat dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada anak di Pekalongan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain studi cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan dengan jumlah sampel sebanyak 177 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode non-probability sampling yaitu purposive sampling. Analisis univariat bivariat dan multivariat dengan SPSS 20.0. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara SPAL (p=0.000; OR=3.508), pencahayaan (p=0.000; OR=7.010), ventilasi (p=0.000; OR=8.265), dan kebiasaan membuka jendela (p=0,000; OR=2,509) dengan stunting. Kejadian stunting di Kota Pekalongan berhubungan dengan kepemilikan SPAL, penerangan, ventilasi dan kebiasaan membuka jendela. Disarankan bagi pemerintah Pekalongan untuk memberdayakan masyarakat mengenai sanitasi lingkungan melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)